1. Sebutkan penggunaan data dan informasi yang
dihasilkan
a. Sebagai komponen utama atau penting dalam system
informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
b. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat,
akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi
dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkanya.
c. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
d.
Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
e.
Mengatasi kesulitan dalam mengakses data
f. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
g. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
h.
Melakukan perlindungan dan pengamanan data.
Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi
otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data.
i. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan
(view) abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara
pengguna dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang
berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya.
2. Uraikan komponen - komponen yang digunakan
pada perancangan
Komponen Sistem Informasi Stair (1992) menjelaskan bahwa
sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari
komponen- komponen berikut :
a. Hardware, yaitu perangkat keras
komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data dan keluaran
data.
b. Software, yaitu program dan instruksi
yang diberikan kekomputer.
c. Database, yaitu kumpulan data dan
informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna
sistem informasi.
d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang
menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama
kedalam suatu jaringan kerja yang efektif.
e. Manusia, yaitu personil dari sistem
informasi, meliputi manajer, analis, programmer, operator dan bertanggungjawab
terhadap perawatan sistem.
Prosedur, yakni
tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode dan peraturan-peraturan
dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer.
Pendapat Burch
dan Grudnistki (1986), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen diatas
disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan
(input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok
teknologi (technology block) dan blok kendali (control block). Sebagai suatu
sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
a. Blok Masukan. Input mewakili data yang
masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen- dokumen
dasar.
b. Blok Model. Blok ini terdiri dari
kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data
input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran. Produk dari sistem
informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai
sistem.
d. Blok Teknologi. Tenlogi merupakan
kotakalat (tool- box) dalam sistem informasi. Teknlogi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Blok Basis Data. Basis Data (Data Base)
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya,
tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
f. Blok Kendali. Pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
langsung cepat diatasi.
Sedangkan
menurut pendapat Davis (1995) sistem informasi maajemen terdiri dari
elemen-elemen berikut :
a.
Perangkat keras komputer (hardware).
b.
Perangkat Lunak (software), yang terdiri dari
perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan, program aplikasi.
c.
Database.
d.
Prosedur.
e.
Petugas pengoperasian.
3. Jelaskan pendekatan – pendekatan yang
digunakan untuk pemrograman sistem ditinjau dari:
a. Metodologi yang digunakan
o
Klasik
Pendekatan klasik disebut juga pendekatan tradisional
atau pendekatan konvensional adalah pendekatan dalam pengembangan system yang
mengikuti tahapan-tahapan pengembangan system (system life cycle) tanpa
dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. Pendekatan klasik
tidak cukup digunakan untuk mengembangkan system informasi yang kini semakin
kompleks, dan dapat menimbulkan permasalahan seperti:
-
Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
-
Biaya perawatan atau pemeliharaan system menjadi
lebih mahal.
-
Kemungkinan kesalahan system besar.
-
Keberhasilan system kurang terjamin.
-
Masalah dalam penerapan system.
o Terstruktur
Pendekatan ini kemudian dikenal dengan pendekatan
terstruktur telah dimulai dari awal tahun 1970-an. Pendekatan terstruktur
dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam
pengembangkan system sehingga didapatkan hasil akhir berupa system yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Beberapa metodologi pengembangan system yang terstruktur
telah diperkenalkan secara luas. Metodologi pengembangan system adalah kesatuan
metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep perkerjaan, aturan-aturan dan
postulat-postulat yang digunakan dalam mengembangkan suatu system informasi.
Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan
sesuatu. Sebagian besar metodologi diperuntukkan untuk tahap desain saja, namun
banyak juga yang dapati digunakan untuk tahap analisis.
b. Sasaran yang akan dicapai
o Sepotong
(Piecemeal Approach) VS Sistem (System Approach)
Piecemal approach merupakan pendekatan pengembangan sistem
yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi saja. Kegiatan atau aplikasi
yang dipilih tersebut, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem
informasi atau tanpa memperhatikan sasaran organisasi secara keseluruhan.
System approach memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan
terintergrasi dari masing-masing kegiatan atau aplikasinya dan menekankan pada
pencapaian sasaran keseluruhan.
c. Menetukan kebutuhan dari sistem
o
Bottom-up Approach (Atas Ke Bawah) VS Top-Down Approach (Atas
bawah)
Pendekatan bottom-up dimulai dari level bawah
organisasi, yaitu level operasional tempat transaksi dilakukan. Pendekatan ini
dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik
ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksti
tersebut. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri pendekatan klasik. Jika pendekatan
ini digunakan pada tahap analisis, disebut dengan data analysis, karena yang
menjadi focus adalah data yang akan diolah terlebih dahulu.
Sedangkan pendekatan top-down sebaliknya dimulai dari
level atas organisasi yaitu level perencanaan strategis. Pendekatan ini dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Selanjutnya, dilakukan
analisis kebutuhan informasi kemudian ke penentuan input, output, basis data,
prosedur-prosedur operasi, dan control. Pendekatan ini merupakan ciri-ciri dari
pendekatan terstruktur. Jika pendekatan ini digunakan pada tahap analisis,
disebut dengan decision analysis karena yang menjadi focus adalah informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemn terlebih dahulu.
d. Cara mengembangkannya
o
Total System Approach (Sistem Menyeluruh) VS
Modular Approach (Modul)
Total system approach merupakan pendekatan pengembangan
system serentah secara menyeluruh. Pendekatan ini sulit dilakukan untuk system
yang komplek karena menjadi sulit untuk dikembangkan. Modular approach berusaha
memecahkan system yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana
akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. System juga akan dapat dikembangkan
sesuai dengan waktu yang direncanakan mudah dipahami oleh pemakai dan mudah
untuk dipelihara.
e. Teknologi yang digunakan
o Great
Loop Approach (Lompatan Jauh) VS Evolutionary Approach (Berkembang)
Great loop approach menerapkan perubahan menyeluruh
secara serentak menggunakan teknologi canggih. Hal ini mengandung risiko karena
teknologi komputer begitu cepat berkembang dan tahun-tahun mendatang sudah
menjadi using, investasinya juga mahal dan terlalu kompleks. Evolutionary
approach menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi yang memerlukan saja
saat itu dan akan terus dikembangkan untuk masa-masa selanjutnya mengikuti
kebutuhan dan sesuai dengan perkembangan teknolgo yang ada.
Konsep pengembangan system terstruktur bukan merupakan
konsep yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit
untuk alat-alat elektronik ini memang relative masih baru digunakan dalam
mengembangkan system informasi terstruktur, permasalahan-permasalahan yang
komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari system akan mudah untuk
dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang
baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan system terstruktur adalah
menggunakan DFD (Data Flow Diagaram).
4. Jelaskan alat dan teknik yang digunakan di dalam
pengembangan sistem
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan metodologi pengembangan sistem yang
terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alat
yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram
atau grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang
berupa gambar atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data
dictionary, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan menampilkan
data.
Alat-alat
pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut
ini :
a. HIPO diagram : Adalah alat dokumentasi
program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam system
digambarkan oleh fungsi utamanya.
b. Data flow diagram : Digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.
c. Structured chart : Digunakan untuk
mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara
berjenjang dalam bentuk modul dan submodule dengan menunjukan hubungan elemen
data dan elemen control anatara hubungan modulnya sehingga memberikan
penjelasan lengkap dari system dipandang dari elemen data, elemen control,
modul dan hubungan antar modulnya.
Teknik-teknik
dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain :
a. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM
(Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique).
Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek.
b. Teknik menemukan fakta (fact finding
techniques), maitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan
menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada.
c. Wawancara (interview), yaitu memungkinkan
analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara
tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewe).
d. Observasi (observation), yaitu
pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang mana pada waktu
observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisipsi dengan orang-orang yang
sedang melakukan suatu kegiatan tersebut.
e. Daftar pertanyaan (questionnaires),
yaitu suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus
yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari
responden-responden yang dipilih.
f. Pengumpulan sampel (sampling),
pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item
yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk mewakili
seluruh itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang terbatas.
g. Teknik analisis biaya / manfaat
(cost-effectiveness analysis atau cost benefit analysis), teknik ini
menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem informasi.
h. Teknik untuk menjalankan rapat, selama proses pengembangan sistem dilakukan,
seringkali rapat-rapat diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau
rapat anatara tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem manajer, sehingga
kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat
merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan sistem.
i. Teknik inspeksi / walkthrough, inspeksi
merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan
dari analis sistem.
Analis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya
dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak
mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu
oleh analis sistem yang lain.
Pemakai sistem melakukan inspeksi untuk maksud menilai
dokumentasi yang diserahkan oleh analis sistem secara teknik tidak mengandung
kesalahan.
5. Uraikan langkah - langkah didalam analisa
sistem
Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah
dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah (Indentify)
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari
analisis sistem. Dalam tahap ini
didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan
yang ingin dipecahkan. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
-
Mengindentifikasikan penyebab masalah Seringkali
organisasi menyadari masalah yang tejadi setelah sesuatu berjalan dengan tidak
benar. Permasalahan tidak akan muncul dengan sendirinya dan mestinya ada
sesuatu penyebab yang menimbulkannya.
-
Mengidentifikasikan titik keputusan Setelah
penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus
diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah tersebut. Maka selanjutnya
perlu diidentifikasi lebih lanjut titik keputusan yang menyebabkansuatu proses
menjadi tidak sempurna. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang
menyebabkan sesuatu terjadi. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan
ini, dapat digunakan dokumen sistem bagan alir formulir (paperwork flowchart
atau form flowchart) bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.
-
Mengidentifikasikan personil-personil kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta
lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah
personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung
dapatmenyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil
kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen yang ada di
perusahaan serta dokumen deskripsi jabatan (job description).
b. Memahami kerja sistem yang ada (Understand)
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara
terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat
diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi,
daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
c. Menganalisis sistem (Analyze)
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah
diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan
dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari
hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem
yang ada.
d. Membuat laporan (Report)
Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah
yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan
panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis
yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada
manajemen adalah:
-
Analisis telah dilakukan.
-
Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa yang
telah ditemukan dan dianalisis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen.
-
Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen.
-
Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk
melakukan tindakan.
No comments:
Post a Comment