Thursday, 4 April 2019

SISTEM PARALEL DAN TERDISTRIBUSI

Pembelajaran Mata Kuliah

Sistem Paralel dan Terdistribusi


1. Pengertian Data Terdistribusi


Pengolahan data terdistribusi pada sistem komputer saat ini digambarkan sebagai banyak komputer atau processor yang besar maupun kecil dalam jarak yang jauh yang dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Hal yang penting dalam sistem terdistribusi adalah lokasi dan masalah perancangan data.

Ada beberapa definisi mengenai pengolahan data terdistribusi, antara lain :

  • Penempatan sumber daya komputer pada pemakainya.
  • Struktur organisasi pengolahan data dengan kemampuan yang terpusat, dan pengolahan paling sedikit bagian dari suatu aplikasi dengan cara yang terdesentralisasi.
  • Sejumlah node pengolahan data dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi terhadap host (server / pusat) yang juga digunakan untuk mengontrol keseluruhan jaringan.
  • Cara pembagian sumber daya komputer pada suatu organisasi sehingga sedekat mungkin dengan aplikasinya secara geografis maupun organisasional.
  • Sistem pengolahan data terdistribusi adalah suatu sistem dimana program-program aplikasi untuk pengolahan datanya berada di node-node yang terpisah dan saling dihubungkan dan dirancang dengan kontrol yang ketat dan terintegrasi.


2. Karakteristik Pengolahan Data Terdistribusi


Karakteristik pengolahan data terdistribusi antara lain :

  • Beberapa data digunakan pada banyak lokasi.
  • Sering diperlukan sistem manajemen database yang memberikan akses kepada banyak pemakai dengan view yang berbeda dari data yang sama.
  • Peningkatan biaya penyimpanan per bit pada unit penyimpan yang sangat besar lebih rendah dibandingkan pada penyimpan yang lebih kecil.
  • Beberapa masalah pada data yang terpisah secara geografis adalah masalah integritas, kepemilikan, dan kemacetan (deadlock) ketika banyak processor meng-update data yang sama.

Pengolahan data di masa depan merupakan perkembangan mesin komputer yang pesat yang kebanyakan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Saat ini telah banyak komputer dengan ukuran kecil dengan harga yang murah. Namun komputer mini tidak akan menggantikan komputer besar, dengan alasan beberapa fungsi dan data masih harus terpusat. Oleh karena itu maka tugas seorang perancang sistem adalah untuk :
  • Memutuskan distribusi mesin atau processor yang bagaimana yang paling baik.
  • Penghubung yang bagaimana yang diperlukan.
  • Di mana data harus disimpan.

3. Tujuan Pengolahan Data Terdistribusi


Tujuan Utama Pengolahan Data Terdistribusi :
  • Otonomi lokal : Memberikan tingkat otonomi lokal dalam komputasi kepada kelompok pemakai lokal.
  • Pengoperasian yang terpisah dan kontrol yang terpusat : Mengijinkan pengoperasian pengolahan data yang terdistribusi yang ditingkatkan dengan pelayanan dan database yang terpusat, dengan berbagai tingkat kontrol yang terpusat.
  • Produktivitas Pemakai : Menyediakan teknik dan bahasa sehingga pemakai dapat memberi hasil yang maksimum dalam menggunakan sistem komputer.
  • Pengembangan aplikasi oleh kelompok pemakai : Menyediakan infrastruktur bagi kelompok pemakai untuk mengembangkan aplikasinya secara mudah dan fleksibel dengan pengontrolan untuk mencegah masalah kompabilitas.
  • Dialog Terminal : Membuat terminal mudah digunakan dengan struktur dialog yang menghasilkan intelegensia yang terdistribusi.
  • Akses untuk sumber daya dan data yang jaraknya jauh : Memudahkan user lokal untuk mengakses berbagai sumber daya yang berguna dari lokasi yang berbeda, termasuk program dan data.
  • Jarak menjadi tidak nyata : Membuat jarak menjadi tidak nyata dengan menggunakan jaringan yang sesuai rancangannya.
  • Ketersediaan (availability) : Menghindari kegagalan sistem yang dapat dilihat oleh pemakai dan memaksimumkan ketersediaan interface sistem bagi pemakai.
  • Privacy dan Keamanan : Mencegah pengaksesan data dan sumber daya tanpa ijin dan melindungi data dari kegagalan maupun tindak kejahatan.
  • Audit : Menjamin peng-update-an record yang penting, seperti data keuangan, yang dapat di audit dengan penuh.
  • Ketepatan dan Konsistensi : Menggunakan kontrol ketepatan pada semua input, dan mencegah terjadinya banyak versi dari data yang sama yang tersedia bagi pemakai dalam tingkat peng-update-an yang berbeda.
  • Kemudahan pengubahan : Menyadari bahwa sistem terdistribusi akan berkembang dan berubah dengan konstan, dan mendukung perubahan ini tanpa perusakan dan pengeluaran.
  • Proteksi : Program dan struktur data logik yang ada tidak perlu dikerjakan kembali ketika perubahan sistem atau program lain dibuat.
  • Penyembunyian kerumitan : Sistem sedapat mungkin menyembunyikan kerumitan dari user.


4. Hal-hal Teknis Dalam Pengolahan Data Terdistribusi


  • Penggunaan komputer mini dan mikro : Menghubungkan komputer mikro, mini dan besar menjadi sistem yang paling efektif biayanya.
  • Teknik Database : Menggunakan teknik database untuk menjamin data yang sama dapat diakses oleh banyak pemakai dengan cara yang fleksibel.
  • Jaringan Komputer : Menggunakan jaringan yang dirancang untuk pengiriman data, surat dan mungkin juga suara atau yang lainnya.
  • Struktur jaringan yang fleksibel : Memberikan struktur jaringan yang memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk menambah node atau sirkuit, yang menangani lalu lintas terminal dan juga lalu lintas komputer ke komputer.
  • Kontrol saluran yang standar : Menggunakan prosedur kontrol saluran yang standar untuk menghubungkan terminal-terminal dan untuk interkoneksi komputer.
  • Terminal virtual : Menggunakan standar terminal virtual, unit logika dan tampilan, sehingga ketika terminal atau PC user diubah, program yang digunakan tidak perlu dituliskan kembali.
  • Kriptografi : Menggunakan kriptografi yang memerlukan keamanan transmisi yang ketat.
  • Keamanan : Menggunakan teknik keamanan yang ketat jika diperlukan.
  • Audit : Menggunakan peralatan yang membuat sistem mudah di-audit.
  • Bahasa tingkat tinggi : Menggunakan bahasa tingkat tinggi khususnya bagi user untuk mencapai fleksibilitas maksimum dalam mengakses data dan produktivitas maksimum dalam pengembangan aplikasi.
  • Kamus data : Menggunakan kamus data untuk menjamin kompabilitas, field, record dan struktur data yang digunakan dalam unit penyimpanan yang terdistribusi.
  • Strategi : Mengembangkan strategi pengolahan data, termasuk di dalamnya tiga sub strategi, yaitu : pengolahan data terdistribusi, database dan jaringan. Oleh karena itu diperlukan pengembangan struktur manajemen untuk menjalankan strategi tersebut, diantaranya :
  • dministrasi sistem terdistribusi : untuk menjamin bahwa sistem yang terpisah dapat dihubungkan dan bekerja sama sebaik mungkin.
  • Administrasi data terdistribusi :  untuk membantu perancang data terdistribusi dalam merancang struktur data yang sesuai, dan juga untuk menjamin kompabilitas antara data pada PC yang terpisah, serta untuk mendokumentasikan data dalam kamus data.
  • Administrasi jaringan : untuk menjamin pengembangan jaringan yang sesuai.


5. Pengaruh Pengolahan Data Terdistribusi Dalam Suatu Organisasi

Tujuan utama PDT (Pengolahan Data Terdistribusi) adalah untuk meningkatkan dan memperluas penggunaan komputer bagi pemakai.

Pemakai (end user) diartikan sebagai orang yang pekerjaannya dibantu dengan komputer, misalnya akuntan, kepala toko, bank teller, ahli sains, manajer, para professional, atau staf kantor pusat.

PDT memberi fasilitas logika, penyimpanan data, ataupun komputasi yang dibawa langsung ke lokasi pemakainya.

Macam-macam pengaruh PDT pada organisasi :

  • Departemen pemakai memiliki fasilitas komputer dan akses data yang lebih baik. Pengolahan data dapat online dengan waktu respon yang cukup cepat.
  • Departemen pemakai bertanggung jawab dalam menggunakan komputer mereka.
  • Pemasukan data dipindahkan ke departemen pemakai, sehingga mereka bertanggung jawab atas ketepatan datanya.
  • Proses informasi fungsional dapat didistribusikan sedangkan yang strategi dipusatkan.
  • Manajemen fungsional lebih efisien dan bertanggung jawab untuk kegiatan masing-masing (tidak lagi mempersalahkan komputer yang jauh).
  • Manajemen strategi mempunyai logistik yang luas pada satu lokasi.
  • Kontrol strategi ketat pada persediaan manajemen kas dan fungsi.
  • Untuk kontrol strategi yang terpusat dan pendistribusian proses fungsional diperlukan reorganisasi perusahaan.
  • Departemen pengolahan data dan hubungannya dengan departemen lain merupakan faktor dalam restrukturisasi.
  • Manager departemen harus mampu dalam menggunakan komputer yang sekarang mudah tersedia bagi mereka.
  • Jaringan data tidak lagi dipengaruhi oleh jarak, sehingga pengolahan dapat secara nasional maupum multinasional.
  • Keterlibatan top manajemen penting dalam mengikuti perkembangan teknologi dan menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh PDT.


6.      Bentuk-bentuk Pengolahan Data Terdistribusi


Ada beberapa definisi mengenai pengolahan data terdistribusi, antara lain :

  • Penempatan sumber daya komputer pada pemakainya.
  • Struktur organisasi pengolahan data dengan kemampuan yang terpusat, dan pengolahan paling sedikit bagian dari suatu aplikasi dengan cara yang terdesentralisasi.
  • Sejumlah node pengolahan data dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi terhadap host (server / pusat) yang juga digunakan untuk mengontrol keseluruhan jaringan.
  • Cara pembagian sumber daya komputer pada suatu organisasi sehingga sedekat mungkin dengan aplikasinya secara geografis maupun organisasional.
  • Sistem pengolahan data terdistribusi adalah suatu sistem dimana program-program aplikasi untuk pengolahan datanya berada di node-node yang terpisah dan saling dihubungkan dan dirancang dengan kontrol yang ketat dan terintegrasi.


7.      Bahaya di dalam Pengolahan Terdistribusi


Pengolahan data terdistribusi, yang didukung oleh perkembangan microelctronika , telah mengubah pemakaiannya, dan juga proses manajemen untuk tingkat yang lebih tinggi.
Top manajemen harus mengevaluasi kembali fungsi fungsi yang harus dikoordinasi, diintegrasi, dan disentralasi.

Bersamaan dengan itu terdapat berbagai bahaya yang mengancam pengolahan data terdistribusi, yang bisa dihindari bila perubahan ke PDT dirancang dan diatur dengan cepat.

Tujuan dari strategi PDT haruslah memaksimumkan keuntungan yang dihasilkan PDT, khususnya membuat setiap pemakainya terlibat dan menghindari bahaya-bahaya yang utama seperti berikut ini :
  1. Hilangnya kontrol manajemenManagement pengolahan data kehilangan kontrol keseluruhan dari pengolahan data karena kelompok pemakai yang membutuhkan komputer mini sendiri makin bertambah.
  2. Hilangnya kontrol dari ruang SIM (sistem informasi managemen). Pengumpuan informasi manajemen yang sangat mempengaruhi organisasi menjadi sangat sulit.
  3. Sub optimasi. Developer lokal memenuhi kebutuhan lokal, bukan keseluruhan pengolahan data yang dibutuhkan untuk pengontrol perusahaan yang efisien.
  4. Data inkompatibel. Data yang sama dipresentasikan dengan cara yang berbeda pada sistem yang berbeda. Tidak mungkin menghubungkan data ini untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, tanpa menuliskan kembali program yang menggunakan data tersebut.hal ini menjadi mahal.
  5. Hardware inkompatibel. Mesin yang dipilih oleh tiap kelompok pemakai berbeda.Flopy disk dan program tidak dapat digunakan ditempat lain, mesin tidak dapat dihubungkan dengan telekomunikasi.
  6. Software inkompatibel. Mesin yang berbeda mempunyai software yang berbeda pula,seperti kontrol link datanya, arsitektur manajemen jaringan, pelayanan tiap sessionnya, pelayanan manajemen data base, dll pilihan software yang kompatibel diperlukan untuk hubungan antar mesin,transfer data, dan penggunaan data base jarak jauh.
  7. Ketidakmampuan distribusi. Komputermini digunakan tidak secara professional, tanpa standar yang baik, teknik terstruktur, dqan dokumentasi yang cukup perancangan pdt yang buruk.
  8. Kegagalan menggunakan database. Mesin mesin pemakai sering menggunakan file yang online, bukan manajemen data base. Keuntungan teknologi dan teknik data base tidak digunakan, padahal ini dapat mengembangkan produktivitas dan fleksible aplikasi.
  9. Biaya biaya perawatan berlebihan. Program sering dituliskan kembali karena alasan tersebut diatas.
  10. Duplikat usaha. Fungsi yang sama diprogram berkali kali oleh kelompok yang berbeda.masalahnya orang orang yang pandai dalam komputer semakin banyak dicari.
  11. Produktivitas rendah. Rendahnya produktivitas dalam pengembangan aplikasi dapat disebabkan oleh pemogramana dalam bahasa tingkat rendah, kurangnya software yang baik, kegagalan penggunaan data base, usaha perawatan yang tinggi, dan duplikat program.
  12. Tenaga manusia yang tinggi. Lebih banyak tenaga manusia yang digunakan, mereka akan semakin lama dalam bekerja, dan meminta fasilitas yang lebih baik lagi.
  13. Kurangnya perancangan jaringan. Jaringan tidak dirancang dengan kemampuan menghubungkan prossesor prossesor kecil yang semakin berkembang.
  14. Tidak adanya perencanaan evolusi. Perkembangan sistem kecil yang inkompatibel sangatlah sulit berintegrasi. Pengembangan dari sistem terdistribusi yang inkompatibel ke arah fasilitas jaringan yang terintegrasi dengan data base menjadi rumit dan mahaldan biasanya jarang berhasil.
  15. Macetnya migrasi. Jalur migrasi ari perusahaan pembuat komputer kearah teknologi yang lebih baik kebanyakan tidak dapat diikuti.
  16. Kurangnya keamanan. Beberapa sistem peralatan diinstalasi tanpa perhatian keamanan yang cukup.
  17. Kurangnya backup file. Data dapat hilang bila file tidak cukup backup. Dapat disebabkan oleh kerusakan pada penyimpanan data tersebut.
  18. Kurangnya auditabilitas. Auditor mendapatkan beberapa sistem terdistribusi yang tidak dapat diaudit.
  19. Biaya perbaikan tinggi. Karena banyaknya komputer kecil yang tersebar yang tidak mempunyai tempat perbaikan, staff perawatan, atau back up yang terpusat.
  20. Peningkatan yang semakin kompleks. Komputer mini pada lokasi pemakai semakin besar, kompleks dan mahal.
  21. Pertentangan politik. Banyak perencanaan PDT yang melangkahi struktur kebijakan perusahaan.Komputer mini menjadi tempat persaingan kebijakan untuk menghindari pengontrolan dari pengolahan data pusat.
  22. Biaya telepon bertambah. Untuk menangani masalah organisasi yang terdistribusi
  23. Biaya total tidak trkontrol. Ternyata biaya total lebih rendah bila kontrol di pusat.


No comments:

Post a Comment